Saturday, April 28, 2007

Minggu, 29 April 2007

Kirim Artikel Print Artikel
Minggu, 14 Januari 2007
Ahli Masak Ingin Mandiri
Oleh : Wahyu Saidi MSc dan Aqua Dwipayana

Saya memiliki keahlian dalam memasak. Banyak orang yang menyukai masakan saya. Selama ini saya bekerja di salah satu rumah makan. Karena suasana kerjanya tidak kondusif, saya berniat berhenti dan mandiri. Masalahnya saya tidak memiliki modal materi. Bagaimana mengatasi hal itu?



Lukman, Landak



Pak Lukman, berbahagialah Bapak karena memiliki keahlian yang tidak dimiliki banyak orang yakni pintar memasak. Hal itu sangat pantas Bapak syukuri. Itu merupakan anugerah dari Tuhan, sekaligus modal Bapak untuk lebih mengembangkan diri dan mandiri.

Setiap masalah yang dihadapi pasti ada hikmahnya. Hal itu sekarang ini Bapak rasakan. Bapak yang bekerja di salah satu rumah makan di kota tempat Bapak tinggal, berniat berhenti bekerja dan mandiri. Itu disebabkan karena suasana kerjanya tidak kondusif.

Situasi kerja di tempat Bapak yang terjadi sekarang ini, tidak perlu disesali. Justru Bapak harus mensyukurinya. Karena dengan begitu, Bapak jadi termotivasi untuk segera keluar dari pekerjaan tersebut guna memperbaiki kehidupan Bapak agar lebih baik. Namun tetap menekuni profesi Bapak yakni memasak. Masalahnya, untuk mewujudkan itu, Bapak tidak memiliki cukup modal.

Bapak tidak perlu kecil hati meskipun tidak punya modal yang cukup. Justru hal itu seharusnya memotivasi Bapak untuk mencari jalan keluar terbaik. Kalaupun setelah berhenti bekerja belum dapat mewujudkannya, namun Bapak harus berusaha semaksimal mungkin sehingga kondisi dan kehidupan Bapak lebih baik.

Untuk mewujudkan keinginan Bapak yakni bekerja secara mandiri, ada beberapa hal yang bisa Bapak lakukan. Pertama, melihat pada kekuatan diri sendiri. Seperti yang Bapak sampaikan bahwa Bapak punya keahlian dalam memasak. Hal itu merupakan 'senjata' ampuh untuk menjadikan Bapak mandiri.

Selain melihat pada keahlian yang Bapak miliki, juga perlu dilihat adalah hal-hal lain yang Bapak punyai. Misal Bapak memiliki tempat tinggal yang halamannya atau bagian dari rumah Bapak ada yang dapat dijadikan sebagai tempat usaha rumah makan. Bapak bisa menjadikannya sebagai salah satu alternatif dari banyak alternatif terhadap rencana Bapak untuk mandiri.

Mulailah bisnis tersebut dari hal-hal yang kita miliki sendiri dan dari kecil. Sehingga pondasinya jadi kuat dan kokoh. Kalau awalnya dimulai dari yang sederhana apalagi dengan kekuatan sendiri, Bapak akan lebih termotivasi untuk lebih memajukan bisnis tersebut.

Bagaimana dengan peralatannya? Kalau Bapak tidak memiliki atau tidak lengkap, Bapak bisa meminjamnya dari saudara atau teman dekat Bapak yang mempunyainya. Sehingga investasi yang Bapak keluarkan untuk bisnis tersebut relatif kecil.

Kepada saudara atau teman dekat tersebut, sampaikanlah keinginan Bapak untuk berbisnis sendiri dan mandiri. Namun karena Bapak memiliki banyak keterbatasan di antaranya adalah modal, sehingga sebagian barang pendukung yang dibutuhkan untuk mewujudkan bisnis tersebut, harus dipinjam dari orang lain.

Kedua, mengajak orang lain sebagai mitra. Jika Bapak sama sekali tidak mempunyai modal untuk membuka bisnis sendiri, cara yang tepat mewujudkan itu adalah dengan mengajak orang lain sebagai mitra. Untuk merealisasikannya, perlu dari awal dibuat perjanjian kerjasama tersebut.

Sebaiknya mitra bisnis tersebut adalah orang yang sebelumnya sudah Bapak kenal secara dekat dan baik. Namun tidak harus saudara. Bisa saja orang yang sama sekali tidak mempunyai hubungan persaudaraan dengan Bapak. Terpenting saling mempercayai.

Ketiga, perjanjian tertulis sebelum memulai bisnis. Agar Bapak dan mitra yang sepakat untuk bekerja sama dapat mewujudkan hal itu, buatlah perjanjian tertulis yang ditandatangani kedua belah pihak. Dalam perjanjian itu sampaikan hak-hak dan kewajiban dari masing-masing pihak dan lamanya kerja sama itu.

Selain itu, dalam perjanjian tersebut juga perlu dibicarakan tentang komposisi saham masing-masing. Karena Bapak memiliki keahlian memasak, maka keahlian Bapak itu yang dijadikan sebagai penyertaan modal. Karena itu harus ada kesepakatan kedua belah pihak tentang nilai modal Bapak. Komposisi modal dijadikan sebagai acuan untuk membagi keuntungan terhadap seluruh pemegang saham.

Keempat, libatkan keluarga dalam bisnis. Salah satu hal terbaik agar bisnisnya berjalan lancar dan maju adalah melibatkan keluarga sendiri. Dari awal ajaknya seluruh anggota keluarga, istri dan anak-anak untuk berpikir terhadap bisnis tersebut termasuk mengembangkannya.

Seraplah ide-ide mereka. Saran yang menurut Bapak bagus, berilah apresiasi dan laksanakanlah. Tekankan kepada seluruh anggota keluarga, bahwa bisnis tersebut adalah milik mereka. Sehingga maju mundurnya bisnis itu, erat kaitannya dengan keseriusan mereka.

Kelima, awali dari hal yang sederhana. Jika Bapak memutuskan untuk berbisnis dengan modal sendiri, mulailah bisnis Bapak dengan kesederhanaan. Maksudnya jangan memaksakan diri. Misal kalau dari awal kekuatan Bapak adalah menyediakan sekitar 20 tempat duduk dan lima meja, lakukanlah. Namun tekadkan dalam diri Bapak bahwa bisnis tersebut akan berkembang dan maju karena dibutuhkan banyak orang.

Keenam, informasikan bisnis tersebut ke pelanggan dan calon pelanggan. Selama bekerja di rumah makan tempat Bapak sekarang bekerja, tentunya Bapak memiliki banyak pelanggan. Kalau Bapak sudah mempunyai rencana buka usaha sejenis dan tempatnya sudah jelas, sampaikan semua itu kepada pelanggan dan calon pelanggan bapak. Sehingga komunikasi dan silaturahmi Bapak dengan mereka tetap berlanjut.

Ketujuh, selalu memperhatikan kualitas pelayanan. Berbagai usaha yang ditekuni banyak orang termasuk rumah makan, kalau ingin maju, harus betul-betul memperhatikan pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Bila perlu, lakukan survei secara acak, untuk menanyakan ke mereka, hal-hal yang dibutuhkan sebagai upaya peningkatan pelayanan.

Sampai sekarang masih ada pengusaha yang kurang memperhatikan unsur pelayanan dalam bisnisnya. Akibatnya, banyak konsumen yang hanya sekali berhubungan dengan pengusaha tersebut. Setelah itu, trauma dan tidak mau berkomunikasi lagi. Kalau ini sampai terjadi, bisnis orang tersebut mengalami kerugian besar, mundur bahkan mungkin bisa bangkrut.

Pak Lukman, selamat melaksanakan semua saran kami. Semoga tidak lama lagi keinginan Bapak untuk mandiri dapat terwujud. Amin




[ Kembali ] [ Atas ]
Komentar ( ) Isi Komentar Ketentuan

Pencarian Berita

AllAny
Kategori

Komunitas
Iklan Baris
Berita Duka Cita
Lowongan Kerja
KonsultasiBisnis
• Jualan Burger di Moko
• Bermitra dalam Berbisnis
• Butuh Uang untuk Kolam Ikan
• Sukses di Bisnis Obat-obatan
• PNS Ingin Berbisnis
• Gagal Kuliah Ingin Bisnis
• Mengelola Toko & Cari Pelanggan
• Pinjam ke Bank untuk Kembangkan Bisnis
• Sukses Bisnis setelah Berhenti Bekerja
• Tempat yang Murah untuk Toko Buku